Selasa, 08 Februari 2011

cara mengisi bahan pendingin

Baris Video

powered by
Blog ini
Di-link Dari Sini
Link Sahabat
Artikel Tambahan
Web
Blog ini
 
 
 
 
Di-link Dari Sini
 
 
 

Link Sahabat
 
 
 

Artikel Tambahan
 
 
 

Web
 
 
 

Jumat, 21 Januari 2011

CARA MENGISI BAHAN PENDINGIN LEMARI ES

Setelah dijelaskan bagaimana membuat vakum lemari es pada kesempatan sebelumnya, maka sebagai kelanjutannya akan dijelaskan bagaimana cara mengisi gas bahan pendingin ke dalam lemari es agar berfungsi seperti semula. Perlu di ketahui bahwa proses membuat vakum dan mengisi gas adalah sebuah kegiatan yang saling berkaitan dan berurutan.
Sebelum mengisi bahan pendingin ke dalam sistem, perlu diperiksa terlebih dahulu pelat nama kompresor atau lemari es, untuk mengetahui keterangan dari pabrik mengenai macam bahan pendingin, dan jumlah berat bahan pendingin yang harus diisikan ke dalam sistem. Lemari es atau freezer umumnya menggunakan bahan pendingin R-12.

Mengisi bahan pendingin banyak sekali caranya. Pada kesempatan ini hanya akan diuraikan pengisian bahan pendingin berdasarkan bunga es yang terjadi (frost line) karena mudah, praktis dan cukup teliti. Frost line adalah bunga es yang membeku pada evaporator sampai saluran hisap (suction line). Frost line diukur dari titik 0, yaitu pada bagian akhir dari penukar kalor di dekat evaporator atau pada titik dimana saluran hisap dan pipa kapiler memisah.
Peralatan yang harus dipersiapkan adalah Charging manifold, tabung bahan pendingin R-12, pompa vakum, ampere tang dan lain-lainnya. Peralatan-peralatan tersebut dihubungkan seperti pada Gambar 1 di bawah ini.

Gambar 1.
Mengisi Bahan Pendingin Berdasarkan Bunga Es yang terjadi

Setelah sistem selesai divakum, meter ganda akan menunjuk vakum 29-30 in Hg, kemudian semua kran pada manifold ditutup. Pompa vakum dan selang dari pompa vakum dapat dilepas dari manifold karena tidak dipergunakan lagi. Dalam keadaan vakum ditunggu sampai beberapa menit untuk mengetahui apakah jarum pada meter ganda masih tetap menunjuk vakum 29-30 in Hg. Jika jarum bergerak atau vakumnya berkurang, hal ini menunjukkan bahwa sistem ada yang bocor. Langkah selanjutnya mencari yang bocor dan memperbaikinya.
Setelah tidak ada yang bocor, dalam keadaan vakum kran tabung R-12 dibuka sedikit. Bahan pendingin akan mengalir melalui manifold ke pipa pengisian, kemudian ke kompresor dan ke seluruh sistem. Waktu pengisian bahan pendingin sebaiknya dalam bentuk gas. Pada waktu mengisi diperhatikan kedua meter pada manifold sampai menunjuk 20-40 psig, kedua kran pada manifold ditutup semuanya. Kompresor dijalankan dan diperhatikan tekanan pada kedua meter. Sekarang tekanan pada meter ganda turun menjadi 0-5 psig, sedang tekanan pada meter tekan akan naik 80-100 psig. Isi bahan pendingin masih kurang. Pada waktu kompresor berjalan, kran dekat meter ganda dibuka lagi sedikit (jangan terlalu besar) agar jarum pada meter ganda jangan sampai menunjuk lebih dari 20 psig karena tidak baik bagi kompresor
Setelah jarum pada meter tekan naik sampai 120 psig, permukaan kondensor sudah mulai hangat dan pada evaporator bagian dekat pipa kapiler juga sudah mulai ada bunga es. Bahan pendingin terus diisikan, tekanan pada meter tekan akan terus bertambah tinggi. Setelah tekanan mencapai 150-175 psig, pengisian bahan pendingin dihentikan dengan menutup keran pada manifold dan tabung bahan pendingin. Tekanan pada meter ganda akan menunjuk 5-20 psig, ditunggu sampai suhu evaporator menjadi dingin dan penuh dengan bunga es dan perhatikan apakah frost line telah sampai ke titik 0. Apabila frost line belum sampai ke titik 0, harus ditambahkan bahan pendingin sampai tekanan pada meter tekan mencapai 200 psig, baru frost line yang terjadi sampai ke titik 0.
Setelah suhu evaporator dingin, tekanan pada meter ganda akan turun sampai 5 psig, kadang-kadang sampai 0 psig, bahkan ada yang di bawah 0 psig..Jika bunga es yang terjadi tidak sampai titik 0, ini berarti bahan pendingin yang diisikan masih kurang, Sebaliknya jika pada saluran hisap banyak terjadi bunga es, ini berarti terlalu banyak bahan pendingin, harus dikurangi.
Selanjutnya diperiksa meter tekan, meter ganda pada manifold, besarnya arus dengan tang ampere dan bunga es yang terjadi pada evaporator telah sampai ke titik 0.Jika semua telah memenuhi syarat, kompresor dihentikan dan setelah lima menit dijalankan kembali. Jika kompresor dapat berjalan kembali dengan mudah, pipa pengisian dapat dibuntu dengan pinch-0ff tool. Pipa dipotong 5 cm dari pinch-off tool lalu ujungnya disolder. Setelah hasil penyolderan baik dan tidak bocor, kemudian pinch-off tool dilepas. Sistem telah selesai diisi bahan pendingin.



Sumber : Modul Menggunakan Refrigerasi

0 komentar:

Poskan Komentar


i'm done watching this

cara kerja Ac dan bagian-bagiannya

Cara Kerja AC dan Bagian-Bagiannya

Di era serba maju sekarang ini, kita pasti sudah sangat akrab dengan air conditioner. Kehidupan modern, apalagi di perkotaan hampir tidak bisa lepas dari pemanfaatan teknologi ini. Namun apakah banyak dari kita yang tahu bagaimana cara kerja ac sehingga bisa menghasilkan udara yang nyaman (baca: dingin) bagi kehidupan kita?

Udara dingin tersebut sebenarnya merupakan output dari sistem yang terdiri dari beberapa komponen, yaitu;
compressor AC, kondensor, orifice tube, evaporator, katup ekspansi, dan evaporator. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai peran masing-masing bagian tersebut:

Compressor AC

Compressor AC adalah power unit dari sistem AC. Ketika AC dijalankan, compressor AC mengubah fluida kerja/refrigent berupa gas dari yang bertekanan rendah menjadi gas yang bertekanan tinggi. Gas bertekanan tinggi kemudian diteruskan menuju kondensor.

Kondensor AC

Kondensor adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengubah gas yang bertekanan tinggi berubah menjadi cairan yang bertekanan tinggi yang kemudian akan dialirkan ke orifice tube. Kondensor merupakan bagian yang “panas” dari air conditioner. Kondensor bisa disebut heat exchange yang bisa memindahkan panas ke udara atau ke intermediate fluid (semacam air larutan yang mengandung ethylene glycol), untuk membawa panas ke orifice tube.

Orifice Tube
Orifice tube merupakan tempat di mana cairan bertekanan tinggi diturunkan tekanan dan suhunya menjadi cairan dingin bertekanan rendah. Dalam beberapa sistem, selain memasang sebuah orifice tube, dipasang juga katup ekspansi.

Katup Ekspansi
Katup ekspansi merupakan komponen penting dalam sistem air conditioner. Katup ini dirancang untuk mengontrol aliran cairan pendingin melalui katup orifice yang merubah wujud cairan menjadi uap ketika zat pendingin meninggalkan katup pemuaian dan memasuki evaporator/pendingin.

Evaporator AC

Refrigent menyerap panas dalam ruangan melalui kumparan pendingin dan kipas evaporator meniupkan udara dingin ke dalam ruangan. Refrigent dalam evaporator mulai berubah kembali menjadi uap bertekanan rendah, tapi masih mengandung sedikit cairan. Campuran refrigent kemudian masuk ke akumulator / pengering. Ini juga dapat berlaku seperti mulut/orifice kedua bagi cairan yang berubah menjadi uap bertekanan rendah yang murni, sebelum melalui compressor AC untuk memperoleh tekanan dan beredar dalam sistem lagi. Biasanya, evaporator dipasangi silikon yang berfungsi untuk menyerap kelembapan dari refrigent.

Thermostat
Thermostat pada air conditioner beroperasi dengan menggunakan lempeng bimetal yang peka terhadap perubahan suhu ruangan. Lempeng ini terbuat dari 2 metal yang memiliki koefisien pemuaian yang berbeda. Ketika temperatur naik, metal terluar memuai lebih dahulu, sehingga lempeng membengkok dan akhirnya menyentuh sirkuit listrik yang menyebabkan motor AC aktif.
Jadi, cara kerja AC dapat dijelaskan sebagai berkut :

Compressor AC yang ada pada sistem pendingin dipergunakan sebagai alat untuk memampatkan fluida kerja (refrigent), jadi refrigent yang masuk ke dalam compressor AC dialirkan ke condenser yang kemudian dimampatkan di kondenser.

Di bagian kondenser ini refrigent yang dimampatkan akan berubah fase dari refrigent fase uap menjadi refrigent fase cair, maka refrigent mengeluarkan kalor yaitu kalor penguapan yang terkandung di dalam refrigent. Adapun besarnya kalor yang dilepaskan oleh kondenser adalah jumlahan dari energi compressor yang diperlukan dan energi kalor yang diambil evaparator dari substansi yang akan didinginkan.

Pada kondensor tekanan refrigent yang berada dalam pipa-pipa kondenser relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan refrigent yang berada pada pipi-pipa evaporator.

Setelah refrigent lewat kondenser dan melepaskan kalor penguapan dari fase uap ke fase cair maka refrigent dilewatkan melalui katup ekspansi, pada katup ekspansi ini refrigent tekanannya diturunkan sehingga refrigent berubah kondisi dari fase cair ke fase uap yang kemudian dialirkan ke evaporator, di dalam evaporator ini refrigent akan berubah keadaannya dari fase cair ke fase uap, perubahan fase ini disebabkan karena tekanan refrigent dibuat sedemikian rupa sehingga refrigent setelah melewati katup ekspansi dan melalui evaporator tekanannya menjadi sangat turun.

Hal ini secara praktis dapat dilakukan dengan jalan diameter pipa yang ada dievaporator relatif lebih besar jika dibandingkan dengan diameter pipa yang ada pada kondenser.
Dengan adanya perubahan kondisi refrigent dari fase cair ke fase uap maka untuk merubahnya dari fase cair ke refrigent fase uap maka proses ini membutuhkan energi yaitu energi penguapan, dalam hal ini energi yang dipergunakan adalah energi yang berada di dalam substansi yang akan didinginkan.

Dengan diambilnya energi yang diambil dalam substansi yang akan didinginkan maka enthalpi [*] substansi yang akan didinginkan akan menjadi turun, dengan turunnya enthalpi maka temperatur dari substansi yang akan didinginkan akan menjadi turun. Proses ini akan berubah terus-menerus sampai terjadi pendinginan yang sesuai dengan keinginan. Dengan adanya mesin pendingin listrik ini maka untuk mendinginkan atau menurunkan temperatur suatu substansi dapat dengan mudah dilakukan.
Perlu diketahui :
Kunci utama dari air conditioner adalah refrigerant, yang umumnya adalah fluorocarbon [**], yang mengalir dalam sistem, menjadi cairan dan melepaskan panas saat dipompa (diberi tekanan), dan menjadi gas dan menyerap panas ketika tekanan dikurangi. Mekanisme berubahnya refrigerant menjadi cairan lalu gas dengan memberi atau mengurangi tekanan terbagi mejadi dua area: sebuah penyaring udara, kipas, dan cooling coil (kumparan pendingin) yang ada pada sisi ruangan dan sebuah compressor (pompa), condenser coil (kumparan penukar panas), dan kipas pada jendela luar.

Udara panas dari ruangan melewati filter, menuju ke cooling coil yang berisi cairan refrigerant yang dingin, sehingga udara menjadi dingin, lalu melalui teralis/kisi-kisi kembali ke dalam ruangan. Pada compressor AC, gas refrigerant dari cooling coil lalu dipanaskan dengan cara pengompresan. Pada condenser coil, refrigerant melepaskan panas dan menjadi cairan, yang tersirkulasi kembali ke cooling coil. Sebuah thermostat AC [***] mengontrol motor compressor AC untuk mengatur suhu ruangan.

[*] Entalphi adalah istilah dalam termodinamika yang menyatakan jumlah energi internal dari suatu sistem termodinamika ditambah energi yang digunakan untuk melakukan kerja.

[**] Fluorocarbon adalah senyawa organik yang mengandung 1 atau lebih atom Fluorine. Lebih dari 100 fluorocarbon yang telah ditemukan. Kelompok Freon dari fluorocarbon terdiri dari Freon-11 (CCl3F) yang digunakan sebagai bahan aerosol, dan Freon-12 (CCl2F2), umumnya digunakan sebagai bahan refrigerant. Saat ini, freon AC dianggap sebagai salah satu penyebab lapisan Ozon Bumi menajdi lubang dan menyebabkan sinar UV masuk. Walaupun, hal tersebut belum terbukti sepenuhnya, produksi fluorocarbon mulai dikurangi.

[***] Thermostat pada air conditioner beroperasi dengan menggunakan lempeng bimetal yang peka terhadap perubahan suhu ruangan. Lempeng ini terbuat dari 2 metal yang memiliki koefisien pemuaian yang berbeda. Ketika temperatur naik, metal terluar memuai lebih dahulu, sehingga lempeng membengkok dan akhirnya menyentuh sirkuit listrik yang menyebabkan motor AC aktif/jalan.